Oneshot, Romance

She is mine

she;s mine cover

Title :   She’s Mine!

Author : BoraYoung

Genre : Romance

Rating : PG

Length : Oneshot

Main Cast :

  • Choi Sooyoung
  • Choi Siwon
  • Cho Kyuhyun

Other Cast :

  • Kim Taeyeon
  • Seo Joo Hyun
  • Krystal Jung

Annyeong, ketemu lagi sama author

Kali ini author bawain oneshot buat readers sekalian

Semoga oneshot kali ini memuaskan untuk readers

Happy reading

———————————–She’s Mine!———————————-

Author Pov

Suatu ketika, ada seorang mahasiswi baru di Seoul National University sedang diganggu oleh sekelompok yeoja. Kelompok yeoja itu mengambil properti gadis itu. Properti yang wajib dibawa oleh mahasiswa/i baru. Kelompok yeoja itu cukup disegani di kampus itu. Jadi tidak ada yang berani untuk menolong gadis malang itu.

2

Seorang yeoja baru saja turun dari sebuah mobil audi r8 berwarna silver metalik. Ia turun dengan langkah angkuhnya, salah satu artis kampus. Yeoja tomboy tapi tetap menarik perhatian karena wajah cantiknya. Ia berjalan lurus, tanpa menoleh kanan-kiri. Ia hanya berbicara jika diperlukan. Ia termasuk mahasiswa yang cerdas. Seoul National University, tempatnya berkuliah. Banyak orang menyukainya, bukan hanya karena wajah cantiknya, walaupun ia bisa dibilang angkuh, sombong dan lain-lain sebagainya, tapi ia adalah gadis yang baik.

Yeoja itu, melangkah lurus kearah sekolompok yeoja yang sedang mengganggu mahasiswi baru. Saat sudah ada didekat mereka, aktivitas para yeoja itu berhenti. Yeoja itu melirik ke arah name tag mahasiswi baru itu, kemudian melirik kelompok yeoja. Ada yang memandangnya dengan tatapan – mengganggu saja kau – dan ada yang merunduk ketakutan.

“Apa lagi yang kalian tunggu?” Yeoja itu mengangkat sebelah alisnya, nada suaranya datar dan dingin. Tanggannya sudah terlipat sempurna didadanya. Para yeoja itu mengembalikan properti Seo Joo Hyun, kemudian mereka berhamburan berjalan menelusuri lorong kampus. Sekilas diliriknya yeoja yang masih merunduk ketakutan dan ia kembali melangkah.

“Sunbei-nim. Gamsahamnida, Seohyun imnida.” Yeoja itu merunduk 90 derajat. Dan lagi-lagi, ia hanya menoleh sebentar dan kembali meneruskan langkah angkuhnya.

Author Pov End

Sooyoung Pov

Apa-apaan para yeoja itu. Beraninya mengganggu mahasiswi baru. Baru berada ditingkat dua saja tingkahnya sudah selangit. Aku tidak bisa membayangkan jika mereka sudah ditingkat akhir. Namaku Choi Sooyoung, aku sudah berada ditingkat ketiga. Banyak orang menyangka bahwa aku adalah yeoja yang sombong, angkuh dan lain sebagainya. Tapi aku tidak perduli dengan perkataan mereka. Tiba-tiba saja aku teringat yeoja yang bernama Seohyun itu. Apa kelompok yeoja itu akan mengganggunya lagi? Sudahlah, aku juga tidak begitu perduli.

“Annyeong youngie-ah.” Sahabatku, Kim Taeyeon menghampiriku yang sedang duduk sendiri di kantin.

“Ne.” Jawabku seadanya.

“Ya! Choi Sooyoung! Tak bisakah kau tidak bersikap dingin dengan sahabatmu ini ha!” ya ya ya aku mulai pusing jika ia sudah berteriak-teriak di tempat umum seperti ini.

“Lalu kau mau aku bersikap seperti apa taeng?” Aku berkata sambil menatap wajahnya yang mulai mengerucutkan bibirnya. Seketika aku tertawa melihat wajahnya itu, sungguh lucu.

“Kau tahu youngie, kau terlihat lebih cantik jika kau lebih sering tertawa seperti itu.”

“Mwo? Aish kau ini.” Aku mendecak sebal, aku tidak suka jika ia sudah berkata seperti itu.

“Oh ya, kau akan memakai baju apa untuk promnight nanti?” kali ini dia sudah kembali antusias. Mengingat prom night yang akan diadakan sebentar lagi. Aku benci mengikuti acara seperti ini, tapi jika aku tidak ikut, Taeyeon akan menggantungku.

“Molla.”

“Aish, kalau begitu nanti selesai kelas kita harus kebutik, dan kau tidak boleh mengelak. Arraseo?!”

“Ne.” Jawabku malas. Aku sangat malas jika ia sudah mengajakku berbelanja. Karena ia akan memilihkan pakaian yang aneh untukku “itu menurutku” tapi menurutnya, itu terlihat bagus. Entahlah.

Sooyoung Pov End

Author Pov

Prom night yang ditunggu-tunggu oleh seluruh mahasiswa Seoul National University, terkecuali Choi Sooyoung. Ia benci melihat keadaan yang seperti ini. Tampilannya yang biasanya cuek, kini harus menggunakan gaun pilihan Kim Taeyeon, sahabatnya.

2011GGTourCalendarSooyoung

Didalam balutan gaun hitam ia tampak mempesona. Ia tidak kehilangan raut wajah dingin dan angkuhnya, tapi tetap memancarkan aura kecantikannya. Saat ia masuk ke ball room, semua mata memandangnya. Siapa yang tidak tergoda untuk melihat wajah angkuh nan cantiknya itu. Mereka semua penasaran seperti apa penampilan yeoja tomboy paling dingin di Seoul National University itu malam ini. Dan mereka semua terpana akan kecantikannya. Termasuk dua namja yang sama-sama berada di tingkat akhir studynya di Seoul National University, Cho Kyuhyun dan Choi Siwon. Dua namja yang paling dipuja-puja oleh yeoja di kampusnya. Dan lagi-lagi terkecuali Choi Sooyoung.

Author Pov End

Siwon Pov

Omo! Demi dewa-dewi di langit, apakah ia salah satu dari kalian? Apakah kalian kehilangan seorang bidadari di surga sana. Ia sungguh cantik dalam balutan dress hitamnya. Ia melangkah masuk dengan langkah angkuhnya, siapa yang tidak mengenalnya. Yeoja paling dingin dan angkuh seantreo kampus, Choi Sooyoung. Walaupun begitu, ia tidak pernah kehilangan pancaran kecantikannya. Ku lihat ia sedang sendiri, meneguk minumannya. Perlahan ku kumpulkan keberanianku untuk mendekati yeoja angkuh itu, yang diam-diam telah mencuri hatiku. Aku sudah menyukainya sejak berada di tingkat dua. Namun apalah daya, aku tidak punya cukup keberanian untuk mendekatinya. Tiba-tiba alunan musik klasik mengalun lembut, sudah banyak pasangan yang turun kelantai dansa. Aku semakin bertekad untuk mendekatinya, saat aku sudah didekatnya, jantungku berdetak begitu cepat. Omo! Sepertinya mereka akan segera meledak!

“Annyeong Sooyoung-ssi.” Dia hanya melihat ku sekilas, lalu membuang muka.

“Wae?” Yeoja ini to the point sekali, dalam nada bicaranya sangat datar, terkesan dingin dan angkuh. Tapi entah mengapa itu menambah keberanianku untuk mengajaknya turun ke lantai dansa.

“Maukah kau berdansa denganku.” Aku berlutut dihadapannya, mengulurkan tanganku dan memasang senyuman tulus diwajahku. Aku menanti reaksinya, jujur sebenarnya aku takut jika ia akan mengacuhkanku dan pergi meninggalkanku. Tapi tidak kusangka, ia mengulurkan tangannya. Aku hampir saja meloncat kegirangan, ku genggam lembut tangannya, membawanya ke lantai dansa. Dia mulai meletakkan tangan halusnya dibahuku. Aku sempat ragu untuk meletakkan tanganku dipinggangnya. Takut ia marah. Aku sedikit berbisik untuk meminta maaf, baru aku meletakkan tanganku dipinggangnya yang ramping.

Kini kami mulai berdansa sesuai irama, aku menatap manik matanya. Sungguh indah, aku terhanyut dalam tatapan matanya, sampai aku tidak sadar, bahwa kami sekarang sedang jadi bahan perhatian. Semua mata memerhatikan kami, bagaimana tidak, yeoja paling angkuh sedang bersanding dengan namja paling ramah di Seoul National University. Tapi aku tidak memedulikan itu, aku ingin berlama-lama dalam kemesraan ini, bersama yeoja paling ku cintai.

Siwon Pov End

Kyuhyun Pov

Apa-apaan pemandangan ini. Aku masuk ke lantai dansa, membuyarkan lamunan diantara mereka. Dan seketika semua orang berbisik akan kelakuanku yang tiba-tiba saja masuk ke lantai dansa. Ku sentuh punggung namja itu dan memberikannya death glare ku.

“Bisakah kau menyerahkan princess ku?”

“Mwo? Apa maksudmu?”

“Dia, Choi Sooyoung adalah princess ku.” Aku bersikeras, saat mereka melepaskan kontak, segera ku genggam tangan princess ku ini.

“Mwo? Neo michesseo?!” kali ini princess ku yang memberikan ku death glarenya. Aku menyerah, dia melepaskan genggaman tanganku.

“Taeng-ah, kajja kita pulang. Aku tidak mau berlama-lama dengan orang gila disini.” Dia berteriak ditengah lantai dansa, dan ketika yeoja yang bernama Kim Taeyeon muncul, ia segera menarik lengan tangannya dan keluar dari ball room.

“Kau tahu, kau itu pengganggu. Sebelum kau datang, keadaan disini baik-baik saja.” Suasana disini mulai memanas, namja dihadapanku ini menarik kerah bajuku, aku segera menyingkirkan tanggannya dari kerah bajuku. Semua orang berbisik, membuat suasana semakin panas. Dua orang namja paling terkenal di Seoul National University merebutkan seorang yeoja cantik, like a ice princess, bahkan lebih dari pada itu.

“Ingat baik-baik Siwon-ssi, aku tidak akan menyerahkan princess ku kepada namja sepertimu.”

“Kau pikir, aku akan menyerahkan dia padamu? Tidak akan Cho Kyuhyun.” Aku tidak membalas kata-katanya, aku langsung meninggalkan ball room dan mengendarai mobilku menuju apartement ku.

Kyuhyun Pov End

Author Pov

Yeoja cantik itu sedang memaki-maki entah apa yang sedang diomelinya. Namun itu membuat sahabatnya sangat khawatir, bagaimana tidak. Yeoja itu sedang emosi dan dia mengendarai mobilnya seperti orang gila.

“Taeng, aku tidak mau tahu. Pokoknya malam ini kau harus menginap diapartementku.”

“Ne, tapi bisakah kau memelankan sedikit laju mobilmu. Ini membuatku sedikit khawatir.”

“Ah geurae.” Kini ia sudah lebih tenang mengendarai mobilnya.

Author Pov End

Taeyeon Pov

Mungkin ini juga salahku, memaksanya berdandan dan memakai gaun seperti itu. Tapi bukankah itu membuatnya terlihat sangat cantik? Dan dugaan ku itu benar, ketika kami memasuki ball room, semua mata tertuju pada kami. Itu semua karena Sooyoung terlihat berbeda dari yang biasanya. Sebenarnya youngie adalah gadis yang sangat cantik, tapi ia tidak suka memakai sesuatu yang terlihat “heboh dan ribet”.

Aku cukup kaget saat youngie menerima ajakan Choi Siwon untuk berdansa. Mungkin kalau yeoja lain, mereka tidak akan menolak diajak berdansa oleh salah satu pangeran kampus. Tapi itu akan beda halnya dengan Sooyoung. Ia tidak begitu tertarik dengan mereka. Ku perhatikan mereka berdua, dan baru ku sadari jika mereka tak pernah melepas kontak mata. Siapa pun yang bertatap mata dengan mata youngie, maka ia akan terlarut dalam kedamaian sorot matanya. Tapi itu berakhir ketika namja bernama Cho Kyuhyun datang dan merusak moment itu. Tidak tahukah dia, bahwa itu jarang dialami oleh Sooyoung. Dan sepertinya, lusa kampus akan heboh dengan persaingan kedua namja itu.

Kini aku sudah berada di apartement Sooyoung. Ia tinggal sendiri karena kedua orang tuanya tinggal di luar negeri karena urusan bisnis, sedangkan eonninya sedang merintis karir sebagai seorang artis di Amerika.

“Taeng, bisakah kau kemari sebentar.” Aku mendengar teriakannya dari kamar mandi dalam kamarnya.

“Wae?”

“Bisakah kau membantuku melepaskan gaun ini, ini sungguh merepotkan taeng!” ia kembali bersungut-sungut.

“Geurae. Kajja, berbaliklah.” Aku mulai membantunya melepaskan gaun itu, sedangkan aku sudah berganti pakaian dengan bajunya, walaupun sedikit kekecilan dan kepanjangan. Padahal aku menggunakan kaus sehari-harinya, tapi ini agak sedikit kekecilan denganku dan sangat kepanjangan.

Setelah Sooyoung berganti baju, aku mengambil handphoneku dan menghubungi orang rumah kalau aku menginap di rumah Sooyoung. Begitu aku masuk kamar, ia sudah tertidur dengan pulasnya. Tidak heran jika ada dua namja yang secara terang-terangan mengobarkan bendera perperangan untuk merebutkannya, saat tidur saja ia terlihat sangat cantik. Aku berbaring disampingnya dan mulai memejamkan mataku.

Taeyeon Pov End

Author Pov

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Kedua gadis itu sedang membuat sarapan bersama sambil bersenda gurau. Tiba-tiba bel apartement berbunyi. Ting Tong..

Sooyoung melangkah menuju pintu membuka pintu, siapa yang bertamu pagi-pagi begini batinnya.

Dan ternyata…

Author Pov End

Sooyoung Pov

Siapa orang yang bertamu pagi-pagi seperti ini. Mengganggu saja. Ku hampiri pintu apartementku dan omo! Apa aku tidak salah lihat? Ada angin apa namja evil ini datang ke apartement ku. Dan tahu dari mana dia alamat apartementku.

“Annyeong my princess.” Aku tatap dia dengan tatapan dinginku, ku lihat dari ujung kepalanya sampai ujung kaki. Ku lihat dia membawa sebucket bunga dan kado. Jujur saja, aku kurang tertarik dengan apa yang dia bawa.

“Mau apa kau datang kemari?”

“Ah, tidakkah kau mengizinkan kau masuk terlebih dahulu Sooyoung-ah?” aish mau apa namja evil ini. Sangat mengganggu minggu pagi ku yang berharga. Ku tinggalkan dia di depan pintu, aku tidak perduli apakah dia mau masuk atau tidak. Aku tidak menyangka kalau ia main masuk begitu saja ke dalam apartementku. Sungguh tidak sopan.

“Nugu?” Taeng menolehkan kepalanya dari dalam dapur, dia sedang membuatkan sarapan untukku dan untuknya. Dan saat ia melihat ada Cho Kyuhyun di belakang ku, dia menautkan kedua alisnya bingung. Aku tidak menjawab pertanyaannya, toh dia juga sudah lihat.

“Annyeong Taeyeon-ssi.”

“Ah ne, annyeong Kyuhyun-ssi.” Taeyeon kembali sibuk memasak, aku sudah siap di meja makan. Entah mengapa namja ini juga ikut duduk di hadapanku. Taeyeon ikut duduk di meja makan, setelah meletakkan tiga buah piring nasi goreng buatannya. Mwo? Tiga?

“Satu lagi untuk siapa taeng?” aku bingung, sebenarnya aku tahu, tapi hanya ingin memastikan saja. Siapa tahu kalau itu untukku juga, mengingat porsi makan ku yang tidak biasa.

“Untuk Kyuhyun-ssi. Silahkan dimakan Kyuhyun-ssi. Kan tidak sopan youngie kalau kita makan dan dia hanya melihat saja.”

“Ah gomawo Taeyeon-ssi.” Namja ini tersenyum kesenangan, sebetulnya aku tidak rela. Tapi apa yang bisa aku perbuat, kalau aku marah-marah kepada namja ini di meja makan, bisa-bisa aku yang kena marah Taeyeon.

Baru aku mau menyuapkan sendokan pertama nasi goreng lezat ini ke dalam mulutku, lagi-lagi bel pintu apartement ku berbunyi. Siapa lagi yang mengganggu minggu pagi ku, aish. Taeyeon melirik ke arah ku, seolah-olah bertanya -siapa itu- dan aku hanya mengedikkan bahu ku. Aku bangkit dari kursi ku dan berjalan menuju pintu apartement ku. Dan musibah apa lagi yang aku dapatkan. Namja yang tadi malam berdansa dengan ku, kini ada di depan pintu apartement ku. Apakah ini mimpi buruk? Dua namja yang menghancurkan malam promnight ku kini ada di apartement ku? Dia, dia berdiri dengan wajah penuh senyum yang err.. cukup menawan. Dan dia membawa sebucket bunga dan lagi-lagi kado.

“Annyeong Sooyoung-ah.”

“Mau apa kau datang kemari?”

“Aku hanya ingin berkunjung.” Tingkahnya beda sekali dengan namja evil itu, entah mengapa aku tidak bisa kasar terhadapnya. Hanya saja sikap dingin ku tidak berkurang, satu derajat pun. Aku hanya menggangguk mendengar penuturannya.

“Ah baiklah, kau mau masuk atau tidak?” aku hanya bertanya sekilas dan membalikkan tubuhku, berjalan menuju ruang makan.

“Tentu.” Aku tidak melihat bagaimana ekspresinya, dan dia dengan sedikit tergesa menyusul jalan ku. Aku langsung duduk di kursi ku. Dan ia hanya berdiri di depan bangku kosong di samping namja evil itu.

“Annyeong Taeyeon-ssi.” Dia menyapa taeyeon sambil merunduk. Dan sepertinya ia belum menyadari bahwa ada namja evil disebelahnya.

“Annyeong Siwon-ssi. Duduklah.”

“Gomawo.” Ia memamerkan senyumannya dan duduk di samping namja evil. Namja evil itu langsung menoleh kearahnya dan membulatkan matanya saat dia tahu kalo itu adalah saingannya.

“Tunggu sebentar, akan ku ambilkan sarapan untukmu.” Taeyeon berlalu ke dapur, meninggalkan kami bertiga dalam suasana diam. Aku masih sibuk dengan makanan ku, mengacuhkan dua namja tampan di hadapan ku.

“Apa yang kau lakukan disini hah? Mengganggu acara ku saja dengan my princess.”

“Kau sendiri apa yang kau lakukan. Aku hanya berkunjung. Ah youngie-ah, ini untuk mu.” Dia menyodorkan sebucket mawar putih dan sebuah kotak.

“Ah ini aku juga bawa untuk mu.” Namja evil ini memberikan ku sebucket bunga mawar merah dan sebuah kotak juga. Tentu saja aku mengambil mawar putih, karena aku sangat menyukai mawar putih.

“Gomawo.” Tanpa sadar aku menarik kedua sisi bibirku, membuat lengkungan menjadi sebuah senyuman.

“Ini untuk mu Siwon-ssi, selamat makan.” Taeyeon kembali dari dapur dan memberikan sepiring nasi goreng buatannya untuk Siwon.

“Gomawo Taeyeon-ssi.” Ia menerima sepiring nasi goreng dari Taeyeon dengan senang hati.

Sooyoung Pov End

Author Pov

“Youngie, aku harus pulang sekarang. Nanti siang aku harus pergi bersama eomma ku.” Taeyeon sudah berganti pakaian dan sudah bersiap untuk kembali ke rumahnya.

“Ah baiklah, setelah ini aku juga ingin keluar.”

“Kalau begitu aku antar.” Dua namja yang berada di apartement Sooyoung langsung berdiri ketika mendengar Sooyoung ingin pergi.

“Tidak, aku ingin pergi sendiri.” Setelah Taeyeon pergi, yeoja itu langsung masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian. Setelah beberapa menit, ia keluar dengan pakaian santainya. Padahal yeoja itu tidak tahu ingin pergi kemana, saat ia keluar kamar ia hanya bisa melihat kedua namja itu berdiri didepannya sambil memamerkan senyuman terbaik mereka.

Sooyoung keluar apartementnya, masuk ke dalam mobil nya sendiri. Sedangkan kedua namja itu mengikuti kemanapun Sooyoung pergi. Kemanapun mereka pergi, mereka menimbulkan keributan kecil yang membuat mereka menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, dua orang namja tampan selalu bertengkar karena hal-hal yang sepele.

Hal itu berlanjut. Kedua namja itu selalu membuntuti kemana pun Sooyoung pergi. Sooyoung sudah jengah dengan kelakuan kedua namja itu. Tapi semakin mereka dilarang, mereka semakin menjadi. Jadi Sooyoung lebih memilih mendiamkan mereka. Sampai suatu hari, kedua namja itu bertengkar di kantin. Sebenarnya itu sudah menjadi hal biasa, kedua namja itu bertengkar dimana pun mereka bertiga berada. Banyak yeoja yang iri dan jengah dengan kelakuan mereka berdua. Ada yang tidak suka dengan kelakuan Sooyoung, mereka menganggap bahwa Sooyoung sok jual mahal, sudah bagus ada namja yang menyukainya. Itu lah komentar-komentar mereka.

Belum lama mereka bertengkar karena ingin duduk di samping kanan Sooyoung, tiba-tiba saja ada seorang wanita dan kelompoknya yang menghampiri mereka.

“Ya! Kau yeoja aneh! Jangan bertingkah! Kami muak melihat mu yang selalu mencampakkan Kyuhyun oppa dan Siwon oppa. Kau mau apa lagi hah! Tidakkah kau puas melihat kedua namja paling populer di kampus mengejar-ngejar mu! Jawab Choi Sooyoung!” yeoja itu, Krystal Jung, hoobae mereka bertiga. Krystal adalah siswi tingkat dua di Seoul National University, yeoja ini dan kelompokknya yang membuat keributan saat hari pertama semester baru kepada siswi tingkat pertama yang bernama Seo Joo Hyun itu.

Author Pov End

Sooyoung Pov

“Ya! Apa yang kau katakan! Kau ini harusnya bersikap sopan kepada sunbei-mu!” kali ini Kyuhyun yang angkat bicara. Aku hanya memandangnya dengan tatapan dingin ku. Aku hanya ingin tahu apa respon selanjutnya.

“Hajiman, apakah oppa tidak merasa telah dijatuhkan harga dirimu oppa? Selama ini mengejar-ngejar yeoja ini, tapi sama sekali tidak pernah mendapatka respon.” Nada suaranya belum juga berubah, aku tidak memalingkan tatapanku dari wajahnya. Dia berusaha menyakinkan kedua namja yang ada disampingku.

“Itu bukan urusanmu.” Siwon berbicara sangat dingin, terlihat raut tidak suka dari wajahnya.

“Hanya itu yang ingin kau katakan gadis kecil?” aku menatap matanya, aku bangkit dari kursi ku, lalu meninggalkan mereka yang terpaku di meja kantin. Setiap langkah kaki ku menjadi sorotan, suasana kantin menjadi sunyi. Aku tidak perduli dengan apa yang mereka katakan, toh juga aku tidak merasa mengganggu siapa pun. Justru kedua namja itu lah yang mengganggu ku.

Baru aku mau melangkahkan kaki ku keluar dari pintu kantin, tiba-tiba saja ada orang yang menjambak rambut ku. Ternyata yeoja itu lagi. Cukup sudah kesabaranku, kali ini akan ku ladeni dia.

“Tunggu yeoja sombong, aku belum selesai dengan mu!” yeoja ini sudah mulai berani teriak depan muka ku. Dengan cepat aku mendorongnya ke pojok tembok, membuatnya terdesak. Ku tatap matanya dalam, dia juga menatap ku dengan tatapan menantang. Ku sadari, semua orang yang ada di kantin mengerubungi kami.

“Apa yang kau inginkan dari ku gadis kecil?” aku berkata pelan, penuh penekanan dan tatapan tajam tepat di kedua bola matanya.

“Ya! Aku punya nama! Namaku Krystal Jung.” Aku benci melihatnya berteriak di depan wajahku.

“Baiklah, nona Jung. Apa yang kau ingin kan dariku?”

“Aku ingin kau menjauhi Siwon oppa dan Kyuhyun oppa.” Dia menatap ku dengan sinis, tentu saja ku balas tatapannya itu dengan tatapan yang lebih mematikan. Aku menjauhkan tubuh ku dari tubuhnya. Dan menunjuk kedua namja yang ada di belakang ku.

“Katakan pada mereka jika kau ingin mereka menjauhi ku nona Jung. Ketahuilah, aku tidak pernah mendekati mereka.” lalu aku benar-benar pergi dari sini. Aku muak melihat mereka. Setelah agak jauh aku melangkah, barulah terdengar suara ribut-ribut. Dan kudengar suara Kyuhyun dan Siwon sedang membentak yeoja itu. Aku tersenyum penuh kemenangan, aku benci diperlakukan seperti itu, dan sekarang kita lihat, aku lah pemenangnya.

Sooyoung Pov End

Author Pov

Setelah kejadian itu, semakin hari Siwon dan Kyuhyun semakin menjaga Sooyoung. Malah mereka terkesan overprotective, tapi mereka tidak ingin Sooyoung diperlakukan seperti itu. Para kelompok yeoja juga sudah tidak berani angkat bicara melihat amarah Sooyoung yang terkesan dingin tapi bisa membunuh siapa pun.

Sooyoung, Taeyeon, Siwon, Kyuhyun dan Leeteuk sedang makan bersama di kantin. Leeteuk adalah namjachingu Taeyeon. Mereka makan siang sambil bersenda gurau. Namun hanya seorang yeoja yang tidak mengubrisnya, ya Sooyoung tidak pernah ikut-ikutan dalam pembicaraan teman-temannya. Padahal sudah lebih dari tiga bulan mereka bersama, walaupun Sooyoung tidak mengubris mereka, tetapi mereka berlima menjadi sangat dekat, seperti sahabat. Tapi tetap saja terjadi persaingan antara Siwon dan Kyuhyun untuk merebutkan Sooyoung.

Ooh La La La La La La La Ooh La La La

With the Girls’ With the Girls’ Generation

Ringtone handphone Sooyoung berbunyi, membuat keempat orang yang berada disekitarnya memandangnya.

“Yoboseyo.” Suara Sooyoung melunak dan menghangat. Tidak sedingin saat ia berbicara dengan orang lain. Membuat teman-temannya penasaran.

“………”

“Wae eomma?” saat Sooyoung menyebut nama eommanya, teman-temannya langsung kembali pada aktivitas masing-masing. Kedua namja itu mendengus lega, mereka kira suara Sooyoung yang hangat itu ditujukan kepada namjachingunya tapi ternyata bukan.

“Geurae, annyeong eomma.”

“Nugu?” Taeyeon sangat penasaran pembicaraan apa diantara Sooyoung dan ommanya sampai membuat wajahnya berseri-seri. Senyuman tak lepas dari wajahnya sehabis menerima telepon. Dan dua namja itu terpesona melihat senyuman yeoja itu.

“Eomma.”

“Gwaenchanayo?”

“Gwaenchana.”

“Apa yang ahjumma katakan?”

Author Pov End

Sooyoung Pov

“Gwaenchanayo?”

“Gwaenchana.”

“Apa yang ahjumma katakan?” terlihat sekali raut penasaran di wajah Taeng. Itu sangat lucu. Aigo.. kenapa ke dua namja ini terus-terusan menatap ku? Aku berusaha untuk tidak salah tingkah.

“Eomma dan appa akan kembali lusa. Hmm, eomma appa neomu bogoshipo.” Aku tersenyum membayangkan mereka berdua, orang yang sangat berarti dalam hidup ku, orang yang sangat ku cintai dan ku kasihi. Walaupun mereka tidak punya banyak waktu untukku, aku tetap mencintai mereka. Sesibuk apapun mereka, mereka selalu memperhatikanku, mengontrol keadaan ku.

“Jeongmal? Ah apa aku boleh ikut menjemput orang tua mu youngie? Aku juga merindukan mereka.”

“Ne.”

———————————–She’s Mine!———————————-

Lusa..

Aku dan Taeyeon tidak jadi menjemput kedua orang tua ku. Hal ini dikarenakan adanya test mendadak yang dilakukan oleh Park Seonsaengnim. Untungnya eomma dan appa mengerti, jadi mereka di jemput oleh Han ahjussi. Setelah jam kuliah selesai, aku pulang ke rumah orang tua ku. Bukan apartement ku. Aku tinggal di apartement ketika orang tua ku tidak ada, karena aku tidak mau tinggal di rumah sebesar itu sendirian dan jauh dari kampus ku. Dan kampus ku hanya berjarak 20km dari apartement ku.

“Annyeong, eomma, appa, aku pulang.” Aku memasuki rumah ku, mencari kedua orang tua ku.

“Youngie, kami ada di ruang makan nak.” Setelah mendengar suara eomma, aku langsung beranjak ke ruang makan.

“Eomma, appa, bogoshipo.” Aku memeluk eommaku, kemudian appa ku. Yang tahu kelakuan ku seperti ini hanya orang tua ku, eonni ku dan Taeyeon. Dan eomma dan appa tidak pernah tahu kelakuan ku yang dingin itu, karena aku tidak pernah menunjukkan sikap ku yang seperti itu dihadapan mereka, kecuali Taeyeon. Soal penampilan ku yang terkesan cuek, eomma dan appa tidak pernah mengubrisnya. Mereka membebaskan aku untuk memilih apa yang aku suka.

“Nado bogoshipo youngie-ah.” Eomma balas memelukku, mencium pucuk keningku.

“Kajja kita makan. Kami menunggu mu dari tadi.”

“Ne appa.” Kami makan malam dengan lahap. Diselingi dengan canda tawa, melepas kerinduan karena sudah lama tidak bertemu. Selesai makan, kami tidak langsung beranjak untuk meninggalkan tempat makan. Kami masih bersenda gurau.

“Youngie, sebenarnya, eomma dan appa ingin membicarakan sesuatu dengan mu.” Sekarang appa sudah memasang wajah seriusnya, jika sudah begitu segala aktivitas kami berhenti begitu saja.

“Ne, ada apa appa?”

“Sebenarnya kami sudah menjodohkan mu dengan salah satu relasi appa.” Aku langsung terdiam mendengar ucapan appa. Mwo? Dijodohkan? Kuliah pun aku belum lulus! Aku sudah mau dijodohkan?

“Mwo? Dijodohkan?”

“Ne, besok kita akan makan malam bersama dengan keluarganya. Kami tidak memaksa, jika kalian memang benar-benar tidak ingin menikah. Tapi appa mohon, besok kau harus bertemu dengan calon suami mu itu.”

“Ne appa.” Aku terdiam, merenungkan kata-kata appa. Kenapa harus aku, mengapa tidak Soojin eonni saja?

“Appa..”

“Wae youngie-ah.”

“Mengapa aku yang dijodohkan? Soojin eonni saja belum menikah, mengapa bukan eonni saja yang dijodohkan.” Appa hanya tersenyum.

“Pertama, eonni mu sudah terikat kontrak. Ia tidak bisa menikah begitu saja, ia sedang dalam perjalanan karirnya. Yang kedua, anak dari relasi appa itu seumuran dengan mu. Kalau dengan eonni mu, tentu saja tidak bisa. Karena eonni mu terlalu tua untuknya, haha.”

Dikamar, aku terus memikirkan perkataan appa. Besok adalah hari sabtu, aku tidak ada jadwal kuliah. Aku sudah bercerita semuanya ke Taeyeon lewat telepon tadi malam. Ia menyarankan agar aku melihat dulu calon yang akan dijodohkan denganku, lalu mengikuti kata hatiku.

Sooyoung Pov End

Dilain tempat…

Author Pov

Saat seorang namja pulang ke rumah, dia melihat kedua orang tua nya sedang bercakap diruang tengah. Tumben sekali, batinnya.

“Ah kau sudah pulang chagi.”

“Ne eomma.”

“Duduklah sebentar, ada yang ingin appa bicarakan.”

“Ne, ada apa appa?”

“Besok malam kau tidak ada acara kan?”

“Tidak, wae?”

“Ani, besok berpakaian lah yang rapih. Ikut eomma dan appa pergi makan malam, arraseo?”

“Ne appa.”

“Yasudah, sana ke kamar, istirahatlah. Jangan lupa besok malam ne?”

“Ne eomma.” Namja itu mencium pipi kedua orang taunya, lalu masuk ke dalam kamar.

Author Pov End

———————————–She’s Mine!———————————-

Sooyoung Pov

Aku telah sampai di restoran, tempat perjanjian yang telah ditentukan oleh para orang tua. Kami menuju meja yang sudah terisi tiga orang. Aku mengenakan pakaian pilihan eomma.

“Maaf sudah menunggu lama.” Appa menunduk. Aku tercenggang melihat siapa yang ada di depan ku. Benarkah ini? Aku akan dijodohkan dengan dia?

“Ah gwaenchana, mari duduk.” Pria seumuran appa mempersilahkan kami duduk. Kami duduk. Aku berhadap-hadapan dengan dia. Dia terus memperhatikanku, mungkin dia juga kaget.

“Annyeong Siwon-ssi.” Aku angkat bicara, kurasa tidak sopan kalau aku tidak menegurnya tapi kami saling kenal.

“Annyeong Sooyoung-ah.” Aish, kenapa dia memanggilku seperti itu, sedangkan aku memanggilnya dengan panggilan formal.

“Kalian sudah saling kenal?” eomma kami berbicara berbarengan. Baru aku ingin berbicara, dia sudah lebih dahulu. Sekarang wajah keterkejutannya sudah berubah menjadi senyum. Ku akui, hari ini dia sangat tampan dengan balutan kemeja putih itu.

Sooyoung Pov End

fh

Siwon Pov

“Kalian sudah saling kenal?” eomma kami berbicara berbarengan. Kulihat dia ingin berbicara, tapi aku sudah lebih dahulu angkat bicara. Aku tersadar dari wajah keterkejutanku, yang kini sudah berubah menjadi senyum. Hari ini dia sangat cantik dengan dress itu. Berbeda sekali dari biasanya.

“Ne eomma, kami satu kampus.” Dia hanya terdiam. Saat makanan datang, kami menyantap hidangan kami masing-masing. Yang terlibat pembicaraan hanya para orang tua kami. Aku dan Sooyoung sama-sama terlarut dalam keheningan masing-masing. Sesekali aku mencuri pandang kearahnya, sungguh cantik. Kami sudah selesai makan, tiba-tiba appa ku angkat bicara.

“Ya, sebenarnya, tujuan kami makan malam adalah untuk memperkenalkan putra-putri kita. Tapi ternyata mereka sudah saling kenal. Hahaha, jadi itu tidak akan mempermudah untuk menjodohkan kalian ne?” aku terdiam mendengar perkataan appa. Dijodohkan? Dengan Sooyoung? Tentu aku tidak menolak dijodohkan dengan Sooyoung, ku lirik eskpresi wajahnya. Dia terlihat tenang, mungkin dia sudah tau rencana ini sebelumnya.

“Tenang saja, kami tidak akan memaksa. Tapi kalau bisa kalian jadi menikah. Hahaa. Eomma dan appa ingin kalian lebih mengenal, kami memberikan kalian waktu tiga bulan untuk saling mengenal. Setelah itu kami adakan acara pertunangan. Setelah Siwon lulus, acara pernikahan kalian baru dilaksanakan.” Mereka bilang tidak memaksa, tapi semua sudah direncanakan. Tidak ada celah untuk menolak, walaupun aku tidak ingin menolaknya. Tapi aku takut kalau Sooyoung tidak menginginkan perjodohan ini.

Malam semakin larut, aku tidak tahu apa yang ada dipikiran kedua orang tua ku, meninggalkan ku sendiri disini bersama Sooyoung. Pantas saja tadi appa menyuruhku membawa mobil sendiri, ternyata ini alasannya. Karena hari sudah mulai larut dan aku tidak tahu ingin mengajaknya kemana, ku putuskan untuk mengajaknya ke sungai han. Selama di perjalanan kami hanya diam. Sampai di pinggir sungai han kami duduk berdampingan. Dan lagi-lagi kebisuan yang tercipta diantara kami. Udara cukup dingin dan Sooyoung hanya memakai dress tanpa lengan. Aku melepas jas ku dan memakaikannya dibahu Sooyoung. Dia terlihat cukup kaget, tapi hanya diam saja.

Siwon Pov End

Sooyoung Pov

Eomma dan appa meninggalkan aku berdua dengan Siwon. Dia mengajakku pergi ke sungai han. Aku hanya diam menurutinya, toh biasanya aku juga diam saja jika ada di dekatnya. Aku kedinginan, udara disini cukup dingin. Belum lepas dari hawa dingin, tiba-tiba saja hawa hangat menyelimuti ku. Siwon menyampirkan jas nya di bahuku, aku hanya diam tidak bicara tapi tidak kupungkiri kalau aku kaget dengan perbuatannya.

“Sooyoung-ah.” Dia memanggilku, menatap mata ku dalam. Aku menoleh kepadanya.

“Ne.”

“Bolehkan aku memanggilmu dengan panggilan kecil mu.”

“Ne.”

“Dan kau harus memanggilku oppa mulai sekarang.” Mwo? Oppa? Dia tersenyum sangat manis.

“Ah geurae.” Hari semakin larut, Siwon oppa mengantarkan ku pulang. Sebetulnya aku senang malam ini, tapi aku tidak tahu harus menunjukkan ekspresi apa didepannya.

Setiap hari Siwon oppa selalu mengantar dan menjemputku kemana pun aku pergi. Aku tidak menolaknya, dan sepertinya benih-benih cinta ini mulai tumbuh. Tapi ada satu hal yang aku lupakan, Kyuhyun! Pabo nya aku melupakannya, dia yang selama ini bersaing dengan Siwon oppa. Aku harus memberitahu Kyuhyun tentang hubungan ku dan Siwon oppa. Aku tidak mau ada yang tersakiti, dan ku harap dia bisa mengerti.

Saat kami sama-sama tidak ada kelas, aku memanggilnya untuk bertemu di halaman belakang kampus. Sebelumnya aku sudah bicara dengan Siwon oppa kalau aku yang akan mengatakan kepada Kyuhyun tentang hubungan kami.

“Kyuhyun-ssi. Mian, sudah menunggu lama?”

“Ah tidak Sooyoung-ah. Ada apa kau memanggilku kemari?”

“Err.. aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”

“Mwo?”

“Sebenarnya, aku dan Siwon oppa sudah dijodohkan.”

“Jeongmal?”

“Ne.”

“Chukkhae.” Aku tidak menyangka ekspresinya seperti ini. Ia masih memamerkan senyuman terbaiknya. Aku jadi bingung dan salah tingkah.

Sooyoung Pov End

Kyuhyun Pov

Mwoya? Princess ku sudah dijodohkan dengan Siwon? Ku genggam kedua tangannya dan menatap matanya.

“Dengarkan aku, aku tidak pernah memaksamu untuk mencintaiku. Aku akan bahagia jika kau bahagia, jika memang kau harus bersama Siwon, pergilah bersamanya. Aku senang kau langsung memberitahukan ku tentang hubungan kalian. Tandanya kau masih perduli denganku. Aku memang tidak salah mencintai wanita, kau benar-benar wanita yang sempurna. Kau tidak hanya cantik, tapi kau juga baik. Terima kasih sudah pernah mengisi hati ku Sooyoungie.”

“Ne, cheonma.” Ku lihat wajahnya memerah, tapi dia juga tersenyum. Saat ia mendongakan wajahnya, terukir jelas senyuman tulus diwajah cantiknya.

“Mulai sekarang kau harus memanggilku oppa, karena kau sudah menjadi dongsaengku. Arraseo?”

“Ne.”

Kami tersenyum, ku lihat Siwon memperhatikan kami dari jauh. Ku tarik tangan Sooyoung mendekati namjachingunya itu, ku serahkan ia padanya. Siwon hanya tersenyum.

“Jaga dia baik-baik Siwonie, kalau kau buat dia menangis, ku pastikan dia menjadi milikku. Arraseo?”

“Ne. Gomawo Kyuhyunie.” Kami berpelukan, Sooyoung menatap kami dengan mata teduhnya, bukan tatapan dinginnya lagi.

Kalau aku boleh jujur, sakit hati ku melihat mereka bersama. Tapi aku tidak boleh egois, memaksakan cinta ini. Toh Sooyoung juga tidak mencintaiku. Baiklah, aku akan mencari target baru, tapi kira-kira siapa ya. Hahaha

Kyuhyun Pov End

Author Pov

Hari demi hari mereka lewati bersama. Kini Sooyoung sudah berubah, sudah tidak menjadi gadis yang dingin dan tomboy. Dia jadi lebih ceria dan feminim, itu semua berkat Choi Siwon. Kyuhyun pun menerima semuanya dengan lapang dada, jadilah mereka berlima bersahabat. Sampai hari pertunangan itu tiba. Sooyoung mengenakan gaun putihnya, senada dengan kemeja dan jas yang dipakai dengan Siwon. Kyuhyun mengandeng seorang wanita, wanita itu cantik, langsing, dan kulitnya yang seputih salju.

Author Pov End

Sooyoung Pov

Jantungku tidak karuan mendekati detik-detik pertunangan ku dengan Siwon oppa. Ku lihat Kyuhyun oppa mendekati kami, dia menggandeng seorang wanita. Sangat cantik.

“Annyeong, chukkhae Siwon, Sooyoung.” Kyuhyun oppa memelukku dan Siwon oppa.

“Kenalkan, ini yeojachinguku.”

“Annyeonghaseyo, chonun Dasom imnida.”

“Annyeong.” Kami semua menyahut bersamaan. Kami tak menyangka Kyuhyun akan mendapatkan pengganti yang secantik ini. Aku tersenyum senang. Tiba-tiba saja, MC memanggil nama ku dan Siwon oppa. Prosesi pertunangan segera dilaksanakan.

Kami berdua naik ke atas panggung. Siwon oppa memasang cincin di jari manis ku, begitu juga sebaliknya. Terdengar riuh tepuk tangan dari tamu undangan yang datang. Siwon oppa mencium keningku dan membawaku kepelukannya.

“Saranghae youngie.”

“Nado saranghae oppa.”

———————————–The End———————————-

Annyeong, setelah melewati hari-hari yang panjang untuk membuat ff ini

Ga nyangka akhirnya selesai juga

Mianhe kalau ada typo dll

Gamsahamnida udah mau baca

*bow

8 tanggapan untuk “She is mine”

Tinggalkan Balasan ke borayoung Batalkan balasan